Selasa, 25 Januari 2011

Bahaya Bagi Perokok Pasif




Meski sudah berulang kali didengungkan, bahaya menjadi perokok pasif masih sering diremehkan. Entah itu bagi perokok aktif atau perokok pasif. Namun bagi perokok pasif, sudah saatnya bisa tegas. Tujuannya, agar kejadian yang dialami Noor Atika Hasanah, wanita berusia 28 tahun yang meninggal akibat menjadi perokok pasif, tak terulang lagi. Bagi wanita yang akrab disapa Tika ini, menjadi perokok pasih bukan pilihan, namun keterpaksaan. Keadaan memaksa inilah yang ternyata mengantarkannya pada kematian. Dalam akun Twitter @tikuyuz, ia mengungkap kalau dirinya terkena penyakit Bronchopneumonia Duplex, yang merupakan jenis penyakit paru-paru kronis.

Setelah berjuang cukup lama melawan penyakit yang timbul akibatnya adanya flek di bagian paru-paru, Tika menghembuskan napas terakhir. Kondisi ini sangat menyedihkan. Salah satu pemicu penyakit paru-paru kronis yang dialami Tika adalah karena ia menjadi perokok pasif. Tika bahkan menuliskan dalam akun Twitter-nya "Bagi para ortu perokok, aku mohon banget supaya ngerokok sejauh mungkin dari anaknya supaya jauh dari kemungkinan kena flek paru".

Patut Anda ketahui, kalau menjadi perokok pasif tiga kali lebih berbahaya. Bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Menurut Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.
untuk itu kita harus menghindarinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar