Selasa, 25 Januari 2011

Rendah Diri




Sebagian dari kita mungkin pernah merasakan hal ini Rendah Diri, misal apabila melihat teman-teman kita lebih pandai, atau lebih kaya dari kita. Perasaan Rendah diri kalau dibiarkan berkembang dalam diri kita akan menjadi masalah yang sulit diatasi di kemudian hari.
Rendah diri pertama kali dipopulerkan oleh Alfred Adler seorang psikolog dan psikiater dari Austria (1870 - 1937). Orang seringkali rancu antara kata rendah diri denagn rendah hati. Rendah hati tidak menuntut agar kita menilai atau mengakui bahwa diri kita mendapatkan anugrah yang lebih kecil daripada orang lain. Orang lain tidak sepenuhnya baik, dan kitapun tidak sepenuhnya jelek. Ada perbedaan antara orang yang rendah hati dengan orang yang rendah diri, kita dapat mengetahui dari sikap perbuatan seseorang. Orang yang merasa rendah diri selalu takut melakukan sesuatu, lebih senang berpangku tangan, dan tidak mau berusaha mengatasi masalah karena takut akan gagal. Sedangkan orang yang rendah hati akan mengembangkan bakat dan kemampuan yang dia miliki dengan rasa percaya diri.
AKAR _AKAR RENDAH DIRI
1. Sewaktu kanak-kanak sering dibanding-bandingkan dengan anak lain atau sering dikatakan bodoh, dungu, jelek, tidak berguna, dsb.
2. Suka membesar-besarkan masalah yang kecil. Tidak dapat membedakan antara malapetaka yang besar dan kemalangan yang tak berarti. Sedikit kritik yan disampaikan padanya selalu dibesar-besarkan. Kepercayaan dirinya sangat tidak stabil. Pandanganya terhadap dirinya selalu negatif, sehingga dia mengira bahwa orang lainpun akan memandangnya seperti itu. Akibatnya haga dirinya semakin merosot dan akhirnya menjadi rendah diri.
3. Menggunakan ukuran yang keliru. Menganggap keberhasilan orang lain begitu hebat dan memandang keberhasilan-keberhasilannya sendiri labih kecil.
4. Daya juang yang terlalu lemah. Saat tertimpa kegagalan tidak mau bangkit dan berusaha mencoba lagi karena takut akan gagal lagi, akibatnya akan timbul rasa iri terhadap keberhasilan orang laindan muali mengasihani diri sendiri.
5. Bercita-cita terlalu tinggi. Memang baik memiliki cita-cita yang tinggi tapi kita harus dapat memilih mana yang dapat kita raih. Orang -orang yang perfeksionis yang mengharapkan terlalu banyak dari dirinya sendiri akan cepat mengalami depresi dan sakit hati kalau tidak tercapai. Akibatnya dapat mengalami rasa rendah diri.
CARA MENGATASI
1. Tindakan langsung. Perkataan tanpa perbuatan tidak ada gunanya. Kita tidak boleh menyerah pada nasib. Kita dapat memperbaiki keadaan kita sebelum keadaan itu menghancurkan kita. Semua itu tergantung dari kemauan kita.
2. Subtitusi / mencari pengganti. Artinya kalau kita merasa kurang dalam suatu bidang, kita dapat mencari bidang-bidang lain sebagai pengganti. Kita harus berani dan punya kemauan untuk mencoba. Kalu kita tidak pernah mencoba, kita tidak akan tahu bahwa kita memiliki kemampuan di bidang lain.
3. Menerima keterbatasan. Menerima keterbatasan bukan berarti menerima nasib begitu saja. Menerima keterbatasan berarti mengetahui batas-batas kemampuan kita dan menerimanya. Ingat setiap orang memilikiketerbatasan, kelemahan dan kekurangan.
Jangan selalu melihat hal-hal negatif dalam hidup ini, tetapi hargailah hidup. Hidup kita memiliki hal-hal yang positif.

Saya mendapatkan ide/referensi dari browsing di internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar